HUT RI ke-75, Jadi Momentum yang Tepat Masyarakat untuk Beralih ke BBM RON Tinggi

“Makanya, ketika kita impor Premium juga sudah mahal. Dan ketika pemerintah menahan agar harga jual Pertamina tidak dinaikkan, maka beban itu semakin berat,” jelasnya.
Tidak tersedianya Premium di pasar internasional, juga membuat pengadaan Premium rawan dimanfaatkan pemburu rente. Berdasarkan temuan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Nasional, jelasnya, blending tersebut membuat Premium tidak memiliki patokan harga.
Karena itu, peringatan HUT Kemerdekaan kali ini, harusnya bisa menjadi momentum untuk meninggalkan BBM RON rendah.
Terlebih, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah menerbitkan Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro IV.
“Jadi, memang sudah waktunya kita beralih dari BBM RON rendah menuju BBM berkualitas,” tegasnya.(chi/jpnn)
Ini momentum yang tepat untuk memerdekakan diri dari BBM RON rendah ke tinggi, karena selama ini Premium menjadi beban bagi BUMN.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Soal Dugaan Pertalite Bercampur Air di Klaten, SPBU Trucuk Siap Bertanggung Jawab
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang
- Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Keandalan Pasokan BBM dan LPG
- Kesiapan Posko Mudik BUMN Sambut Arus Balik di Bandara Soetta, Ada Beragam Fasilitas