Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku
Rabu, 18 Mei 2011 – 11:37 WIB

Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku
Tugas ekstraberat kini memang kini dihadapi Unismuh. Selain harus merawat kampusnya seluas 18 hektar, mereka juga harus menjaga, merawat, dan mengembangkan Hutan Akademik yang pertama di Indonesia ini. Dan, Bang Zul, tampaknya tahu betul tugas mahaberat itu. Karena itu, di samping akan memberikan subsidi, orang nomor satu di Departemen Kehutanan ini meminta Unismuh bisa bekerja sama dengan pengelola Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu. Kerja sama itu mutlak harus dilakukan karena Hutan Akademik ini diarahkan untuk menjadi hutan pendidikan dan pusat penelitian kehutanan. Kalau kerja sama ini ini terwujud tentu masyarakat kehutanan di Indonesia boleh berharap banyak dari sana. Sebab, nama Taman Nasional Lore Lindu adalah sebuah ikon. Tempat ini merupakan kawasan konservasi yang sudah diakui berbagai kalangan sebagai paru-paru dunia.
Baca Juga:
Taman nasional ini merupakan laboratorium alam yang memiliki peran amat signifikan dalam dunia pendidikan. Mengapa? Secara biogeografis, Lore Lindu merupakan daerah peralihan antara Zona Asia dan Zona Australia. Kalangan terbatas yang paham masalah kehutanan di Indonesia mengenal area ini sebagai Wallace Line atau Garis Wallace. Wallace Line dinilai istimewa lantaran memiliki potensi flora, fauna, dan ekosistem yang sangat spesifik.
Tidak hanya itu. Taman Nasional Lore Lindu juga merupakan kawasan konservasi ekosistem daratan yang secara mondial diakui eksistensinya oleh badan pangan dunia, UNESCO. Salah satu bid atau penawarannya yang paling mutakhir adalah mempromosikan keseimbangan relasi antara manusia dan alam. "Saya berharap Unismuh Palu bisa bekerja sama dengan taman nasional ini, utamanya untuk pemanfaatan dan pengembangan potensi wisata alam," kata Zulkifli Hasan.
Di samping menjadi pelopor kerja sama dengan TN Lore Lindu, Bang Zul meminta Sivitas Akademika Unismuh berkolaborasi dengan instansi lain untuk mengembangan potensi wisata alam di Sulteng, baik yang berada di Kawasan Hutan Akademik maupun kawasan hutan lainnya.
KEBAHAGIAAN memang harus dibagi dengan orang lain. Premis yang mirip-mirip dengan adagium sosial itu dilakukan Menteri Kehutanan Republik Indonesia,
BERITA TERKAIT
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- CIES 2025: Tanoto Foundation Ungkap Strategi Efektif Pelatihan Guru
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar