Hutan Batu Maros, Destinasi Wisata Alam yang Kurang Dapat Perhatian
”Saya berharap pemerintah mau memperhatikan desa kami ini sebagai desa wisata. Kalau pemerintah tetap tidak memperhatikan, ya kondisinya tetap seperti ini. Semua serbaminim,” bebernya.
Sekitar sejam bertamu, saya lantas pamit. Saya lalu naik perahu untuk menuju dermaga semula yang tak jauh dari akses masuk pabrik Semen Bosowa.
Selain menggunakan perahu, turis sebenarnya dapat menikmati pemandangan hutan batu Rammang-Rammang lewat darat. Lokasinya sekitar 1 kilometer dari dermaga. Ada deretan bebatuan yang menjulang dengan berbagai ukuran. Warga menyebutnya sebagai taman batu.
Arman mengatakan, pemandangan akan lebih bagus bila musim panen padi tiba sekitar Februari atau Juni. Saat musim panen, warna padi yang mulai menguning serasi dengan legamnya bebatuan purba di sekelilingnya. ”Silakan datang lagi pada bulan-bulan panen itu, Bang,” ujar Arman, berpromosi. (*/c5/c11/ari)
KABUPATEN Maros, Sulawesi Selatan, punya wisata pegunungan karst (batu) yang indah. Hutan batu itu termasuk yang terbesar kedua di dunia versi UNESCO
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas