Hutan dan Lahan di Babel Masih Kritis
Aktivitas Tambang jadi Salah Satu Faktor Utama
Jumat, 04 Februari 2011 – 14:40 WIB
Dinas Kehutanan sendiri, kata Andri pula, akan terus mengadakan program untuk memulihkan kawasan kritis tersebut, sembari berkoordinasi dengan pemda (setempat). Antara lain melalui program Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Tanam Industri (HTI), Opic, hingga rehabilitasi atau reklamasi.
Baca Juga:
"Dengan adanya program ini, serta peran masyarakat dan tanggungjawab perusahaan, kami optimis, insyaallah dalam lima tahun ke depan, Provinsi Babel akan pulih dan hijau kembali," tandasnya.
Sementara itu, sehubungan dengan masalah dana reklamasi, Kepala DPPKAD Pemprov Babel Iskandar Zulkarnain menyebut bahwa dana itu pada dasarnya merupakan dana titipan kepada pemerintah. Turunnya dana itu dari perusahaan tambang yang ada di Babel, menurutnya lebih banyak (ditujukan) kepada pemerintah kabupaten/kota, mengingat areal tambang memang banyak terdapat di wilayah kabupaten.
"Dana reklamasi adalah dana titipan, jadi tidak tercover di APBD (Provinsi). Kecuali (kalau) areal tambangnya lintas kabupaten/kota. Misalnya, 5 Ha di Bangka, 5 Ha di Pangkalpinang. (Itu) Baru bisa jadi wewenang provinsi. Termasuk wilayah di atas 4 mil," terang Iskandar.
PANGKALPINANG - Kerusakan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dilaporkan sempat berada pada tingkat mengkhawatirkan. Pasalnya, seperti
BERITA TERKAIT
- Susun Renstra 2025-2029, Diskominfo Tangsel Libatkan Publik
- Kecelakaan Truk Aki Rem Blong di Turunan Silayur Semarang, Dua Orang Meninggal Dunia
- Diduga Rem Blong, Truk Tronton Menghantam Warung dan Sepeda Motor, Sadis
- Irjen Iqbal Beri Pembekalan Pengamanan Pilkada 2024 di Rokan Hulu Jelang Pencoblosan
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri