Hutan di Kampar Ini Dirambah untuk Kebun Sawit, Cukongnya Siap-Siap Saja
jpnn.com, PEKANBARU - Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satuan Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau sedang mencari cukong yang memerintahkan perambahan hutan di Desa Sahilan Darussalam, Kampar, untuk dijadikan kebun kelapa sawit.
"DLHK Riau masih melakukan penyidikan untuk mencari siapa yang telah menyuruh untuk masuk ke lokasi dan memerintah perambahan kawasan hutan di Desa Sahilan Darussalam Kabupaten Kampar itu," ujar Kepala Dinas LHK Riau Mamun Murod, di Pekanbaru, Kamis (17/8).
Penyidikan itu dilakukan setelah dilakukan penangkapan terhadap tiga operator alat berat berinisial UJ, SP, dan SH beserta tiga unit ekskavator pada Sabtu (15/8) lalu.
Konon pemilik alat berat itu mengaku melakukan pembukaan lahan baru berdasarkan SPK (surat perintah kerja).
Oleh karena itu, penyidik Polhut DLHK Riau sedang menelusuri siapa oknum yang memerintahkan perambahan hutan secara ilegal untuk kebun sawit tersebut.
"Kami masih melakukan penyidikan lebih dalam lagi sebelum menetapkan tersangka. Sudah 11 orang yang dipanggil dan dimintai keterangan, termasuk tiga pemilik alat berat," tuturnya.
Menurut Mamun, status para saksi yang telah diperiksa bisa berubah menjadi tersangka tergantung dengan hasil gelar perkara pada tahap penyidikan.
Jika penyidik berkesimpulan status saksi ini bisa ditingkatkan maka mereka bisa menjadi tersangka sehingga bisa dilakukan penahanan.
Cukong yang memerintahkan perambahan hutan secara ilegal untuk kebun Sawit di Kampar, Riau sedang diburu. Siap-siap sajalah.
- Polda Riau Tanam Jagung di Kampar, Irjen Iqbal: Polri Berkomitmen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- BPBD Riau Tak Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Kampar, Ini Alasannya
- Banjir Landa Sejumlah Wilayah di Kampar, 985 Rumah Warga Terdampak
- 3 Pintu Bendungan PLTA Koto Panjang Buka, Warga Diminta Waspada!
- Pengedar Narkoba di Kampar Ditangkap, Polisi Temukan 3,6 Kg Sabu-Sabu Dikubur di Belakang Rumah
- Guru Besar IPB Sebut Rencana Peluasan Kawasan Sawit jadi Ide Positif