Hutan Dialihfungsikan, Banjir dan Longsor Mengancam
Senin, 18 Februari 2013 – 05:04 WIB

Hutan Dialihfungsikan, Banjir dan Longsor Mengancam
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan memperparah dampak banjir. Menurut Dosen Universitas Negeri Manado (Unima) ini, aliran sungai yang terhambat akibat sampah mengakibatkan luapan air semakin parah. “Ini menjadi peringatan untuk kita semua agar lebih peduli dengan lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga:
Terpisah, Boy Waturandang petugas pemantau air di Kelurahan Dendengan Luar mengatakan, setiap hari sampah yang melewati sungai sangat banyak. “Ini membuktikan bahwa kesadaran membuang sampah masyarakat masih rendah dan menjadi salah satu penyebab banjir,” kata Waturandang, saat di temui di pos pemantau air, Minggu (17/2).
“Sungai juga sudah terjadi pendangkalan, ditambah dengan sebagian warga sekitar tepi sungai marak membangun keramba ikan sehingga mempersempit jalur air. Akibatnya, saat curah hujan tinggi air meluap,” tambahnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Max Tatehede mengatakan, banjir dan tanah longsor yang terjadi kali ini disebabkan cuaca ekstrim yang melanda Manado beberapa hari ini. ”Awan terkumpul di khatulistiwa, sebagian besar pembentukan awan di atas Sulut. Ini bukan banjir tahunan namanya, tapi karena cuaca,” ujarnya saat dihubungi via Ponsel. (mnd/awa/jpnn)
MANADO - Pemerhati lingkungan Prof Mithel Kumajas menilai salah satu faktor yang memicu banjir dan tanah longsor di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki