Hutang DBH, Pemerintah Dituding Tak Transparan
Rabu, 03 Februari 2010 – 11:01 WIB
Hutang DBH, Pemerintah Dituding Tak Transparan
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dinilai tidak transparan dalam pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang menjadi hak pemerintah daerah. Hingga saat ini, masih banyak daerah-daerah yang berhak mendapatkan dana dari bagi hasil sektor migas tersebut, terpaksa harus menunggu bertahun-tahun untuk pencairan DBH. Politisi PPP ini sebaliknya juga menyerukan agar daerah-daerah penghasil migas yang DBH-nya belum dilunasi pemerintah, untuk lebih proaktif. Bahkan kalau perlu katanya, menggunakan sistem jemput bola.
Anggota Badan Anggaran DPR RI, Wan Abu Bakar, meminta agar Kementerian Keuangan lebih proaktif dan transparan dalam menyampaikan kendala apa yang terjadi. Karena menurutnya, DBH merupakan salah satu sumber anggaran daerah sebagai modal untuk melakukan pembangunan.
Baca Juga:
"Karena itu pula, besok (Kamis, Red), kami memanggil pemerintah guna meminta penjelasan. Termasuk juga memanggil beberapa daerah yang masih dihutangi DBH oleh pemerintah. Kita akan tanyakan, apa sebenarnya persoalan yang terjadi. Semuanya harus transparan. Selama ini pemerintah terkesan tidak transparan dan selalu saja memberi alasan," tegas Wan kepada JPNN di Jakarta, Rabu (3/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dinilai tidak transparan dalam pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang menjadi hak pemerintah
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?