I Gusti Putra Memilih Pergi Lebih Dahulu, Begini Kata Sang Ibu, Ternyata!
jpnn.com, TANJUNG - Sang ibu tak menyangka jika anaknya, I Gusti Putra (33), begitu cepat meninggalkannya, bahkan dengan cara yang sangat mengenaskan.
Pria yang tinggal di Dusun Prawira, Desa Sokong, Tanjung, itu ditemukan tewas gantung diri dengan leher terikat selendang, Selasa (31/8).
Menurut ibu korban, I Gusti Putra berprofesi sebagai aplikator rumah tahan gempa (RTG).
Anaknya, sambung sang ibu, sama sekali tidak menceritakan permasalahan yang dihadapinya selama ini sehingga kemudian memutuskan gantung diri.
Menurut ibu korban, Putra secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dan tidak ada komunikasi, langsung mengamuk merusak Sanggah (tempat persembahyangan) keluarga yang ada di rumah.
"Kemudian setelah melakukan pengerusakan tersebut, korban langsung masuk ke kamar dan tidak keluar rumah sampai dengan ditemukan sudah dalam keadaan meninggal gantung diri,” jelas ibu korban.
Kapolsek Tanjung AKP WB Cahyono mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat setempat, kemudian langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP).
"Anggota Polsek menerima laporan sekitar pukul 11.15 WITA, baru kami kemudian turun bersama petugas kesehatan Puskesmas Tanjung dan jajaran kepolisian,” terang dia.
Sang ibu tak menyangka jika anaknya, I Gusti Putra (33), begitu cepat meninggalkannya, bahkan dengan cara yang sangat mengenaskan.
- Mampir Guyon
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak
- Dukung Pencegahan Stunting, Tanya Ners Luncurkan Kelas Basic MPASI
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam
- Tak Terima Buah Hati Dianiaya, Ibu di Pekanbaru Polisikan Tempat Penitipan Anak
- Kepala BKKBN: Kehamilan Usia Remaja Faktor Risiko Tinggi Kematian Ibu