I Love Formula 1
Selasa, 04 November 2008 – 10:50 WIB
Martin Whitmarsh, CEO McLaren, menyebut Hamilton lebih tenang dari seluruh personel McLaren yang lain pada momen-momen akhir GP Brazil yang mendebarkan.
''Kami tahu kami harus mengejar (Timo) Glock (di lap terakhir lomba). Kami bisa melihat Glock. Kami punya data GPS dan kami tahu Glock bakal terkejar,'' ungkapnya. ''Tapi, tetap saja kami khawatir. Jangan-jangan hujan berhenti. Jangan-jangan kami tak bisa mengejar (Glock). Kami mulai berpikir, jangan-jangan kami salah,'' lanjutnya.
Beruntung, lanjut Whitmarsh, Hamilton mampu menjaga ketenangan. ''Dia tetap cool. Saya yakin dia jauh lebih cool daripada kami semua yang menonton di pit,'' ujarnya.
Ron Dennis, ''ayah kedua'' Hamilton setelah ayah kandungnya (Anthony), tidak melontarkan pujian secara langsung untuk Hamilton. Tapi, setelah berpuluh-puluh tahun memimpin McLaren, dia seperti merasa ''hidup lagi'' berkat pencapaian sang pembalap. ''Ini salah satu akhir terbaik dalam kejuaraan dunia F1. I just love Formula 1,'' ucapnya. (*)
TIDAK ada skenario film yang bisa menyaingi drama Grand Prix Brazil, kemarin dini hari WIB. Lewis Hamilton mengamankan gelar di tikungan terakhir,
BERITA TERKAIT
- Akademi Persib Cimahi & 8 Pemain Terbaik Terbang ke Gothia Cup 2025 di Swedia
- Ancelotti Bicara Soal Kondisi Mbappe: Masa Buruknya akan Segera Berakhir
- Thiago Motta Puji Performa Khepren Thuram di Juventus
- Gagal Juara China Masters 2024, Jonatan Christie Merasa Ada yang Mengganjal
- Jonatan Christie Tumbang, Trofi China Masters 2024 Milik Anders Antonsen
- Live Streaming Final China Masters 2024 Jojo Vs Antonsen, Sekarang!