IAIN Purwokerto Praktik Ilmu Tata Negara di MPR

jpnn.com, JAKARTA - Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono menyebut kunjungan 74 mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ke Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada 9 Oktober 2018, sebagai kegiatan yang perlu diapresiasi.
“Ini kunjungan ilmiah ke MPR dengan tujuan untuk mendapat tambahan ilmu,” ujarnya.
Ilmu yang digeluti selama di kampus, menurut Ma’ruf Cahyono akan lebih bermakna ketika mereka hadir langsung ke lembaga-lembaga negara terkait agar bisa melihat bagaimana posisi tata negara dalam prakteknya.
“Saya kira ini satu kegiatan yang baik dan diperlukan terutama bagi mereka yang mau skripsi,” paparnya.
Dengan hadir di MPR, Ma’ruf Cahyono yakin kunjungan itu dapat mempertajam analisa dan memperluas cakrawala pandang mahasiswa terkait hukum tata negara ke depan.
Diakui kunjungan itu juga sebagai salah satu bentuk Sosialisasi Empat Pilar. Dalam pertemuan di Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, bahasan yang dikupas juga menyinggung soal Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal IKa.
“Kita sering menerima dari lembaga pendidikan mulai sejak PAUD hingga kelompok strategis,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ma’ruf Cahyono memaparkan dalam era reformasi, UUD Tahun 1945 mengalami perubahan. Perubahan yang ada oleh MPR Periode 2004-2009 disosialisasikan bersama Ketetapan MPR. Dalam masa itu ada masukan terhadap sosialisasi terkait dinamika yang terjadi di masyarakat. Masyarakat ingin tak hanya UUD NRI Tahun 1945 dan Ketetapan MPR yang disosialisasikan namun juga Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono mengapresiasi kepada 74 mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara IAIN Purwokerto yang berkunjung ke Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina