IAKMI Prihatin Identitas Korban Corona Tersebar Luas
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Bidang Politik dan Kesehatan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Syahrizal Syarif sangat prihatin dengan tersebar luasnya data pribadi atau identitas dua korban yang terinfeksi virus corona.
Menurut dia, seharusnya data identitas itu dijaga dan tak tersebar.
"Saya pribadi sangat menyayangkan tindakan atau tidak sensitifnya pejabat-pejabat kita soal identitas korban," ujar Syahrizal kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Syahrizal menambahkan, hal ini menjadi pelajaran ke depan dan diharapkan tak terulang lagi.
"Tak boleh lagi ada yang menyebarkan dan membuka, prinsip dasarnya seharusnya tidak boleh ada yang mengarah kepada stigma ataupun menganggu privasi," sambung dia.
Ahli virus dari Universitas Indonesia menyebut pemerintah bisa saja membuka lokasi di mana korban terinfeksi corona. Namun, tak usah disebarkan secara detail.
“Tidak apa-apa (mengungkap lokasi), tetapi yang sama sekali tidak boleh ada hal penyampaian yang terkait dengan korban," tegas dia.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua WNI terinfeksi virus corona. Dalam pengumuman itu, Jokowi tidak menyebutkan identitas mereka.
Ahli virus dari Universitas Indonesia menyebut pemerintah boleh saja membuka lokasi korban terinfeksi corona, tetapi tak usah secara detail.
- Ahli Sebut Minum Air dari Galon Polikarbonat Tidak Menyebabkan Gangguan Janin
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini