IAMI Buka Lapangan Kerja, Butuh 4.000 Karyawan dalam Waktu Dekat
jpnn.com, JAKARTA - Direktur operasional PT Indonesia Air Mobility Industries (PT IAMI) Noval Akbar pihaknya akan merekrut, melatih, dan mendidik tenaga asal Indonesia untuk bisa berkontribusi secara maksimal pada industri kendaraan udara berbasis elektrik.
Rencananya, kata Noval, pabrik IAMI yang berada di Siak, Riau akan membuka lapangan kerja kurang lebih untuk 4.000 karyawan di Indonesia.
"Dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan, PT IAMI ditargetkan akan memperoleh sertifikasi layak dan sudah bisa memproduksi kendaraan udara berbasis elektrik untuk dieksport,” jelas Noval Akbar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/10).
Menurut Noval, saat ini sudah ada beberapa investor yang masuk, salah satunya dari Timur Tengah.
“Kami juga sudah mengakuisisi lahan dan siap untuk membangun pabrik dalam waktu dekat. Selain itu PT IAMI juga telah memperoleh sertifikasi layak sehingga perusahaannya berhak untuk mengekspor kendaraan udara berbasis elektrik ke luar negeri,” ucap Noval.
Namun, kendaraan udara berbasis elektrik yang diproduksinya belum untuk dipergunakan atau dioperasionalkan di Indonesia.
“Kepentingan kami membangun pabrik di Indonesia dengan biaya investasi sebesar Rp 4,5 triliun dalam waktu dekat pasarnya adalah di Amerika dan Eropa," ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, prototipe kendaraan udara berbasis elektrik, saat ini tengah dirangkai dibeberapa negara di luar negeri dan dalam waktu dekat akan dibawa ke Indonesia untuk diperkenalkan kepada khalayak luas.
Pabrik IAMI yang berada di Siak, Riau akan merekrut kurang lebih 4.000 tenaga kerja asal Indonesia.
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Proyek PIK 2 Dinilai Menguntungkan Rakyat, JMBB Suarakan Dukungan
- Karyawan Bawa Kabur Mobil Buat Judol dan Narkoba, Inul Langsung bertindak
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak