Iba BBM
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Siapa ya yang harus diam-diam bersyukur ada wabah corona? Sehingga harga BBM tidak segera turun pun tidak ada yang ribut?
Pun ketika harga gula naik tidak ada yang mempersoalkan. Demikian juga ketika beberapa harga lainnya ikut melejit: oke-oke saja.
Bahkan ketika iuran BPJS tidak diturunkan juga biasa-biasa saja --padahal Mahkamah Agung sudah memerintahkan pembatalan kenaikan itu.
Corona telah membuat ibu-ibu kita lebih bersabar --toh sulit ke pasar. Virus ini telah membuat mahasiswa kian adem --gak mungkin bisa demo.
Covid-19 ini ternyata jadi penyebar totaliter paling efektif: praktis praktik-praktik demokrasi bisa diabaikan sampai jakunnya.
Maka apa boleh buat: baiknya kita tunggu saja datangnya belas kasihan. Terserah saja kapan harga BBM akan diturunkan. Kita serahkan sepenuhnya kepada kebaikan hati yang punya wewenang menurunkannya.
Demikian juga harga-harga kebutuhan dapur. Kita relakan naik ke atas langit-langit sekali pun. Kita harus mafhum semafhum-mafhumnya: corona telah menyulitkan koordinasi.
Kita adalah bangsa toleran. Yang tidak toleran bisa dianggap ekstrem. Dan tidak Pancasialis.
Alhamdulillah. Di bulan Ramadan ini kita bisa lebih banyak bersedekah. Sedekah terbesar kita ya ke Pertamina itu.
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Datuk ITB
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- Kokkang Ibunda
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7