Ibarat Neraca, Seimbang di Kiri dan Kanan

Ibarat Neraca, Seimbang di Kiri dan Kanan
Ibarat Neraca, Seimbang di Kiri dan Kanan
Mereka memperjuangkan persamaan hak, kewajiban, menuju sama rasa, sama rata, dan sama semua. Mereka sama sekali tidak percaya akan Tuhan, karena Tuhan mereka adalah sama rasa, sama rata yang masih diperjuangkan. Yang mereka benci adalah kapitalis, orang yang menimbun modal, atau kapital. Baik fundamentalis kanan maupun sosialis kiri, sama-sama hidup subur, sama-sama sedang mencari Tuhan. Mirip sebuah neraca, atau timbangan. Bando sebelah kiri dan bagian kanan sama beratnya. Sementara kelompok tengah, tidak terlalu dianggap, bahkan dicibir sebagai kapitalis dan penganut paham yang mementingkan modal.

Tetapi, biar bagaimana pun, kapital itu penting dan menentukan arah dan kemajuan bangsa. ”Berjualan” ideologi di negara-negara kaya, nyaris tak banyak respon, dan hampir pasti tidak laku. Mereka sudah melewati fase miskin. Yang bisa ditawarkan adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan penghargaan terhadap manusia. Lalu, kita sudah sampai di mana? Jika cerminnya India? ”Tidak penting, kita berada di mana. Tidak penting pula mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, karena benar-salah itu tergantung darimana sudut pandangnya. Yang paling penting menjadi makhluk sosial itu, hidup harus saling berbagi, saling membantu, saling berjabat tangan dan berbuat baik. Berbuat benar belum tentu baik, berbuat baik sudah pasti benar,” kata Irwan Hidayat. Setidaknya, itulah pelajaran kedua dari Negeri Acha Acha! (*)

LAMA tas saya diperiksa polisi-polisi berkumis saat hendak masuk ke Hotel Taj Mahal, Mumbai. Agak cermat mereka membongkar-bongkar bawaan saya. Tapi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News