Ibarat Pohon, Pancasila Harus Dipupuk dan Dipelihara
Fakta itu dinilai bukti pentingnya Pancasila bagi bangsa Indonesia.
Hal itu sudah disadari oleh para pendiri bangsa saat menyepakati Pancasila sebagai dasar negara yang isinya gabungan dari nilai agama dan nilai luhur bangsa Indonesia.
Untuk itu, Yudi mengajak seluruh bangsa untuk belajar dari perjalanan bangsa Indonesia.
Terutama apa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, di mana banyak terjadi gangguan baik politik maupun sosial.
Hal itu tidak lepas dari adanya sesuatu yang putus dalam pembelajaran dan pengamalan Pancasila di masa lalu.
Dia menilai pada masa Orde Baru, penataran Pancasila itu sifatnya vertikal mengerucut pada peranan negara.
Negara yang menaksir, negara yang mengambil inisiatif, negara yang menatar, sehingga seolah-olah Pancasila itu hanya kepentingan negara. Sementara rakyat hanya diminta melaksanakan.
"Sekarang Pancasila tidak bisa lagi dikembangkan secara horizontal. Pancasila itu kepentingan kita semua. Negara majemuk seperti Indonesia kalau kita tidak sama-sama mengamalkan Pancasila akan rugi. Mari semua kita berperan merawat dan mengamalkan Pancasila," jelasnya.
Pancasila telah terbukti sebagai 'pohon' bangsa yang kukuh dan sakti dari berbagai gangguan selama 72 tahun berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden
- Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Penghormatan Kepada Pahlawan