Ibas Ajak Perempuan Sadar Akan Potensinya

“Berkembang, berdaya, bukan berarti bisa segala galanya sendiri. Bukan berarti arogan dan bisa menang dan tidak butuh dukungan dari orang lain,” katanya.
Ibas melanjutkan, mereka yang bersyukur karena berdaya, bisa bernalar dengan baik dan mengakui bahwa mereka berdaya karena ada dukungan lingkungan yang membuat perempuan berdaya itu semua menjadi lancar, sukses dan bahagia.
Setelah itu, Ibas kemudian menanyakan ‘perlukah kita memberdayakan perempuan lebih?’
“Jawabannya ya. Kuncinya dengan pendidikan dan kasih sayang. Perempuan mempunyai posisi penting dalam keluarga yakni sebagai pendidik pertama dan utama.”
“Perempuan juga berperan pula dalam pendidikan formal dan nonformal yang mengajarkan akidah, ibadah, akhlak, ilmu pengetahuan umum, dan kasih sayang,” ungkapnya.
Sehingga, menurut Ibas, hal sederhana kalau dalam konteks Parlemen dan Pemerintahan, perempuan dapat turut mengawal anggaran 20 prosen pendidikan dari APBN.
Perempuan juga berperan aktif dalam mengawal Program Kartu Indonesia Pintar, Uang Kuliah Tunggal UKT dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP Pendidikan) serta bantuan Pendidikan lainnya
“Sehingga mengenai adanya buta literasi dan anak anak putus sekolah bisa dapat kita atasi dan berantas,” pungkas Ibas.(mcr10/jpnn)
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan bahwa kehadiran perempuan berdaya dan optimalisasi pemberdayaan perempuan Indonesia sangat penting.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Mercy Barends Buka-bukaan soal Kondisi Pendidikan di Daerah 3T
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Ketua BAKN DPR Dorong APBN Kita Segera Dirilis
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- Pemuda Muhammadiyah Dorong DPR dan Aparat Penegak Hukum Mengusut Dugaan Kecurangan Takaran MinyaKita
- WRP Indonesia Dukung Perempuan Menjalani Ramadan Lebih Sehat, Punya Bisnis Fleksibel