Ibas 'Diserang' Gegara Kritik Pemerintah, Mungkin ini Penyebabnya
"Nah, saat ada kritikan dari partai oposisi seperti Demokrat, maka itu akan diserang balik. Kenapa? Kritikan dari oposisi akan membawa dampak negatif bagi partai koalisi. Di lain pihak, menguntungkan bagi Partai Demokrat,” katanya.
Ujang lebih lanjut mengatakan, dalam hal ini Ibas tidak semata-mata menyampaikan kritik.
Namun juga menyampaikan solusi yang mungkin dapat diambil pemerintah.
“Kritik yang disampaikan Ibas sangat sederhana dan sangat wajar. Namun, tidak diterima oleh partai koalisi karena ya itu tadi, akan memiliki dampak elektoral. Partai oposisi dan koalisi itu bagai bejana berbeda. Kalau yang satu elektabilitasnya naik, maka yang lain akan turun,” katanya.
Ditanya terkait pendapat masyarakat melihat kondisi yang ada saat ini, Ujang menilai cenderung objektif.
"Masyarakat sedang sulit, sedang susah. Siapa yang bela kepentingan rakyat, pasti akan didukung. Kebetulan hari ini partai-partai oposisi seperti Partai Demokrat maupun PKS bisa memperjuangkan harapan itu. Makanya, tidak aneh dalam survei-survei suara partai oposisi naik,” katanya.
Ibas sebelumnya mengatakan tidak menginginkan Indonesia menjadi negara gagal, terkait pandemi COVID-19.
“Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar, bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya,” ucapnya.
Ibas 'diserang' gegara kritik pemerintah terkait penanganan COVID-19, mungkin ini penyebabnya
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan