Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan
Ibas juga menyampaikan beberapa rekomendasi strategis yang dapat diterapkan.
Bagi pemerintah, Ibas menilai pemerintah perlu mengembangkan kebijakan nasional untuk integrasi AI dalam pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai empat pilar kebangsaan didukung infrastruktur digital yang merata demi keutuhan NKRI.
“Kita tidak ingin terjadi yang sebaliknya, AI dapat memecah belah, malah membuat teraduk-aduk," ucap Ibas.
Bagi sekolah dan guru, Ibas berharap adanya peningkatan literasi digital guru berdasarkan nilai Bhinneka Tunggal Ika.
“Tidak hanya kepada anak didik, tapi juga pada guru-guru yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika. AI itu bisa banyak produknya. Bisa robotik, bisa yang berhubungan dengan software (perangkat lunak) dan teknologi," katanya.
Dalam acara tersebut, hadir beberapa narasumber di antaranya Prof. Hafid Abbas, Ketua Komnas HAM 2014-2015 dan Pakar Pendidikan Kemanusiaan; Dra. Evita Adnan Akademisi Psikologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta; serta Sultan Aulia, AI & Digital Literacy Trainer.(mcr10/jpnn)
Ibas menyampaikan bangsa Indonesia harus memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk menciptakan generasi emas
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Pijar Sekolah Bantu Intansi Pendidikan Tingkatkan Kinerja
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Ibas: Bonus Demografi Harus Dibarengi dengan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan
- Wamendikdasmen Atip Sebut Pendidikan Jadi Kunci Keberlanjutan