Iboh jadi Jutawan dari Timbunan Sampah Bantargebang
"Kalau untuk saya Rp40 juta sih per bulan bisa dapat dari Burhan," kata Iboh.
Dari tangan Burhan, sampah-sampah plastik itu kemudian dipilah sesuai kualitasnya, lalu dikemas dan dibersihkan untuk dijual ke produsen bijih plastik.
Media massa asing The New York Times menyebut Bantargebang sebagai daerah tujuan bagi orang-orang yang putus asa terhadap pekerjaan. Berita itu disiarkan pada 27 April 2020.
TPST Bantargebang adalah salah satu landfill terbesar dunia yang luasnya setara dengan 200 lapangan sepak bola.
Aktor Hollywood Leonardo Dicaprio dalam postingan di akun Instagram @leonardodicaprio pada 15 Maret 2019 menyebut Bantargebang sebagai penyumbang polusi plastik terbesar di dunia setelah Cina dengan produksi 187,5 ton sampah plastik per tahun.
Saat ini tidak kurang dari 6.000 pendatang asal daerah lain ikut mencoba peruntungan mencari penghasilan dari tumpukan sampah di Bantargebang.
Nyatanya bukan hanya sampah plastik yang mereka sasar, limbah elektronik pun ternyata sanggup diubah menjadi lempengan emas.
Paul Goodman dalam jurnal berjudul "Current and Future Uses of Gold in Electronics" menyatakan bahwa dalam perangkat elektronik, unsur logam emas digunakan sebagai bahan 'electroplating' untuk melapisi logam.
Iboh merupakan salah satu dari sekian banyak pemulung sampah beromzet sampai ratusan juta rupiah di Bantargebang.
- Gelar Coastal Clean-Up, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan