Ibrahim
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ibrahim kemudian menyadari bahwa ada zat Mahakuasa yang mengatur bintang gemintang dan tata cakrawala itu.
Dia kemudian berseru untuk menghadapkan wajahnya kepada zat yang Maha-Mengatur tata surya itu. Ibrahim menyatakan tidak akan mengikuti ideologi politeisme yang musyrik.
Dalam episode berikutnya, Ibrahim mempertanyakan bagaimana Tuhan menghidupkan orang mati.
Life after death, kebangkitan kembali pascakematian menjadi sentra perdebatan antara iman dan rasionalisme ilmu pengetahuan.
Ibrahim mengalami hal yang sama, ia membutuhkan bukti untuk memperkuat imannya.
Pengalaman adalah sumber pengetahuan, kata John Locke. Maka Ibrahim mendapatkan pengetahuan itu dari pengalamannya.
Dia memotong burung menjadi beberapa bagian dan menempatkannya terpisah di beberapa bukit yang terpencar.
Hanya dengan sekali isyarat tepuk tangan serpihan burung itu berkumpul menjadi satu burung yang hidup.
Ibrahim menjadi bapak yang melahirkan agama-agama langit atau samawi, Yahudi, Nasrani, dan Islam.
- Tenda Dua Lantai di Mina, Fasilitas Baru untuk Jemaah Haji Khusus
- Area Khusus untuk Jemaah Haji dan Umrah di Bandara Soetta Dinilai Penting
- BPKH Sukses Gelar Hajj Run 2024 di Padang, Begini Keseruannya
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
- Pemprov Kaltim Beri Bonus Ibadah Haji Bagi Para Juara MTQ Nasional 2024
- AMPHURI Apresiasi Langkah Prabowo Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji