Ibu Ana Curhat ke Gus Muhaimin Perihal Beratnya Pendidikan di Masa Pandemi, Mengharukan
“Covid-19 di Sultra meningkat. Kami dari Aliansi Profesi dan Faskes meminta pada Presiden untuk membuat platform penanganan Covid-19 terpusat. Menyusun kebijakan penanganan pandemi sesuai standar global, mempercepat capaian target vaksinasi, dan meningkatkan 3T," kata dia.
Wayong mengatakan Pemerintah harus meningkatkan kapasitas laboratorium di daerah, khususnya Sultra.
Hera, pegiat UMKM Sultra juga mengaku turut terdampak Covid-19. Usahanya mandek sementara ia mempunyai cicilan ke bank yang harus dibayar rutin setiap bulan.
“Bantuan yang sering dijanjikan banyak yang tidak dapat. Padahal UMKM rata-rata mempunyai utang (ke bank). Saya kira ke depan UMKM benar-benar diperhatikan hingga ke daerah karena tidak semua bantuan, UMKM menerima,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu kepala desa di Sultra, Lukman Tumareno menyampaikan susahnya pupuk yang bisa diakses di desanya.
“Desa kami salah satu penyedia sayur mayur di Sultra, namun akses pupuk sangat susah.”
Namun, kata dia, beruntung pemerintah menyalurkan dana desa, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, dan Program Padat Karya Tunai.
“Meskipun masih kecil tapi dapat membantu terutama di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Ibu Ana, pegiat literasi desa di Sulawesi Tenggara curhat ke Gus Muhaimin soal beratnya pendidikan di masa pandemi Covid-19.
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas