Ibu-Anak Tewas Berpelukan, Bakaran Hio Bikin Sekeluarga Terpanggang
jpnn.com - JAKARTA - Amukan si jago merah menghanguskan kediaman satu keluarga di Jalan Semeru Raya Gang VI RT 01/10 No.23, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (8/4) pagi. Akibat kebakaran yang berasal dari bakaran hio di altar sembahyang menewaskan Edy Susanto, 60, istrinya Tam Bin Tjin, 55 dan putri bungsunya Candy, 20.
Tubuh Edy menggosong di ruang tamu, sementara Tam Bin Tjin dan Candy berpelukan di kamar mandi rumah. Pagi sekitar pukul 04.45 itu, ketiganya tengah terlelap tidur. ”Dari ruang tamu, api itu sudah kelihatan membesar,” tutur H. Carika (50), tetangga depan rumah korban yang pertama kali mengetahui kebakaran tersebut.
Pagi itu respon Carika yang berupaya membangunkan penghuni rumah terhalang pagar besi yang tergembok rapat. Sementara api terus membesar dari dalam rumah berlantai dua bercat putih itu. ”Tapi, dari dalam rumah itu gak ada suara. Papanya Candy gak bangun juga. Saya terus gedorin tetangga yang lain sambil teriak kebakaran,” ujarnya.
Belakangan diketahui, kesibukan Edy yang akrab disapa A Haw itu membuka bisnis jual-beli motor bekas. Nasib tragis itu menyisakan Denny, 24, putra sulung keluarga A Haw yang tinggal di bilangan Cikarang, Kabupaten Bekasi. ”Kalau putrinya Candy itu baru lulus SMA, sebentar lagi anaknya itu juga mau nikah,” kata Carika juga.
Berulang kali terdengar ledakan yang diduga bersumber dari empat motor yang terparkir di dalam rumah. ”Pas banget kejadiannya habis pada bubaran salat subuh. Saya kira ada kegaduhan, dari dalam rumah kaya ada yang mukul-mukul teralis besi pakai kayu gitu,” ucap Alfira, 29, tetangga sebelah rumah korban.
Menghindari api meluas, warga berbondong-bondong memadamkan dengan alat seadanya. Selang satu setengah jam, satu keluarga itu ditemukan tak bernyawa. ’Pak Edy itu seluruh tubuhnya hangus sampai tidak dikenali lagi. Kalau istrinya sama anaknya Candy itu berpelukan di kamar mandi, wajahnya masih mulus,” kata Alvira.
Dugaan kuat para tetangga, satu keluarga itu tidak dapat menghindari jilatan api karena pintu keluar rumah yang terkunci rapat. Sementara, lantai dua rumah berteralis besi. ”Sumber apinya itu dari ruang tamu dari bakaran dupa di meja sembahyang. Jalan keluarnya itu ya di situ. Mangkanya mereka terjebak,” ungkap Alvira juga.
Terpisah, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Pardjoko menyayangkan lambatnya laporan kebakaran yang menewaskan satu keluarga tersebut. Sebenarnya, kata dia, dalam waktu kurang dari 20 menit, api bisa dipadamkan oleh 15 unit mobil pemadam yang meluncur ke lokasi kejadian.
”Petugas piket mendapat informasi itu pukul 05.20. Itu pun kami sigap, api tidak meluas ke rumah yang lain,” terangnya. Saat ini polisi dan petugas pemadam kebakaran masih menelusuri penyebab kebakaran tersebut. Jenazah satu keluarga itu setelah diidentifikasi dibawa ke RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Selain kebakaran yang menewaskan satu keluarga itu, si jago merah juga menjilat dua lokasi lainnya.
Dikatakan Pardjoko kebakaran di dua lokasi itu hanya skala kecil. Sekitar pukul 09.45, api menjilat satu rumah tinggal di Jalan Krendang Timur RT 06/03, Krendang, Tambora, Jakarta Barat. Dalam waktu 5 menit, api bisa dijinakkan 10 unit mobil pemadam.
Satu lainnya, kebakaran terjadi di Jalan Srengseng Raya, Kembangan. ”Itu hanya kabel udara saja yang terbakar, langsung diamankan 10 unit mobil pemadam yang ke lokasi,” tegasnya. (asp/jpnn)
JAKARTA - Amukan si jago merah menghanguskan kediaman satu keluarga di Jalan Semeru Raya Gang VI RT 01/10 No.23, Grogol, Grogol Petamburan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS