Ibu Asal Sydney Nekat Tinggalkan 2 Anaknya Demi Gabung ISIS di Suriah
Teman-teman dari seorang ibu asal Sydney, yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok ISIS, telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah dihubungi oleh polisi tentang keberadaan perempuan itu.
Jasmina Milovanov, yang menyebut dirinya Assma Abdullah, meninggalkan kedua anaknya dengan seorang pengasuh pada bulan lalu, dan memberitahu teman-temannya bahwa ia harus melakukan perjalanan ke Queensland untuk membeli mobil baru.
Seorang teman dekat perempuan berusia 26 tahun ini mengatakan, pihak berwenang mengunjungi keluarga dan teman-temannya setelah ia terungkap meninggalkan Australia.
"Pihak berwenang sedang menyelidiki beberapa dari kami yang paling dekat dengannya. Saya didatangi polisi di rumah yang ingin berbicara dengan saya," ungkap seorang teman ini.
Jasmina meminjam uang senilai 2.500 dolar (atau sekitar Rp 25 juta), yang dipercaya teman-temannya digunakan untuk membiayai perjalanannya ke Suriah. (Foto: AFP)
Ia menyambung, "Tak satu pun dari kami mengetahuinya, tapi ia jelas telah memikirkan hal ini untuk beberapa waktu."
Sumber yang dekat dengan perempuan berusia 26 tahun ini mengatakan, mereka tak bisa menghubunginya ketika sang ibu ini tak kembali untuk mencari anak-anaknya.
Mereka pertama kali menyadari lokasi Jasmina ketika mereka menerima pesan melalui Facebook bahwa ia telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah.
Teman-teman dari seorang ibu asal Sydney, yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok ISIS, telah mengkonfirmasi bahwa
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia