Ibu Cahya, Penghuni Lama Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf
Cahya tidak memusingkan kerjanya yang bisa dibilang tak mengenail waktu. Betapa tidak, di rumah pemenangan ini tidak ada jam kerja. Satu pekan selama 24 jam penuh, waktu Cahya diberikan untuk rumah pemenangan.
Tak peduli, jika tengah malam ada kegiatan di rumah pemenangan, Cahya harus meninggalkan kediamannya. Bahkan, bahkan akhir pekan bersama keluarga juga bisa tiba-tiba dia tingalkan. Tetapi Cahya menerima itu sebagai hal yang wajar dan keluarga mendukungnya.
"Pekerjaan saya sudah sejak dulu seperti ini. Kadang bisa meninggalkan keluarga selama seminggu," tutur Cahya sambil tersenyum.
Cahya memang aktif di kepartaian. Sebelum masuk PDI Perjuangan, Cahya merupakan pegawai negeri dan bertugas sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dia meninggalkan jabatannya itu karena merasa nyaman dengan tugas kepartaian.
"Ya, senang saja bisa menjadi saksi. Apalagi ini untuk bangsa dan negara," tutur wanita asal Solo itu.
Saat menjalankan tugas, Cahya memprioritaskan kebersihan dan kenyamanan para relawan serta awak media yang datang.
Bahkan, Cahya selalu mengupayakan kebutuhan perut para tamu tersedia. Baginya, kesehatan adalah awal mula bagi setiap orang untuk mengerjakan segalanya. (tan/jpnn)
Ibu Cahya, perempuan asal Solo itu, sudah cukup lama mengenal rumah tak jauh dari Hotel Cemara, yang dijadikan Posko Pemenangan pasangan Jokowi – Maruf Amin.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Hasto Sebut Tersangka DJKA Turut Menyumbang Operasional Kantor Pemenangan Jokowi-Ma’ruf
- NasDem Kembali Tegaskan Komitmen Mengawal Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Sampai Tuntas
- Nasakom
- Soetrisno Bachir Diusulkan Jadi Menteri, Pengamat: Kurang Mumpuni
- Kesan Pengamat Pada PKS dan Demokrat di Satu Tahun Pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin
- Respons Jazuli Juwaini Terhadap Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin