Ibu dan Bayi Meninggal, RSUD Diduga Lalai
Sukri menambahkan, RSUD harusnya membuat surat rujukan agar pasien bisa dibawa rumah sakit lain jika mereka tak sanggup menanganinya.
“Selaku pihak keluarga dari korban, saya sangat menyayangkan atas pelayanan di RSUD Takalar, di mana keluarga kami sudah sangat lemah sementara belum diberikan pelayanan. Mudah-mudahan kejadian yang menimpa keluarga kami tidak terjadi terhadap pasien lain di kemudian hari,” tegasnya.
Sementara Direktur RSUD H Padjonga Daeng Ngalle, dr Novi Yulianti mengatakan pelayanan di RSUD yang dipimpinnya telah memberikan pelayanan dengan maskimal sesuai aturan rumah sakit.
“Selama proses persalinan dokter memeriksa pasien dan pada saat diperiksa pasien tidak ada tanda-tanda ada kelainan, tensinya bagus dan memang ada tanda-tanda melahirkan normal,” dalih Novi
Novi menjelaskan, sekitar pukul 16.30 Wita pasien tiba-tiba kejang karena tensinya naik dan disampaikan keluarga korban untuk dioperasi.
“Namun pada saat dioperasi, pihak rumah sakit kekurangan darah sehingga keluarga korban disuruh ke Makassar untuk mencari darah tapi pada saat itu keluarga korban menolak,” tuturnya.(fajar/jpnn)
RSUD Takalar dianggap lamban menolong sang ibu yang hendak melahirkan
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal