Ibu Das, Sosok Perempuan Hebat
Ibu Das, begitu ia akrab dipanggil, dengan sabar melatih anak-anak menggunakan alat baca tunanetra bernama Reglet. Alat bantu ini memudahkan mereka menulis huruf braille dengan cara melubangi. Di kelas tersebut diisi oleh murid kelas II, kelas III, kelas IV, dan kelas V. Mereka secara bergiliran diajar oleh Dasmawati.
Tri Dasmawati mengatakan, sebenarnya anak-anak tunanetra kemampuan otaknya hampir sama dengan anak normal. Namun, keterbatasan mereka yang tidak dapat melihat, membuat proses belajar mereka lebih lama.
”Daya tangkap mereka sama dengan anak normal. Cuma kekurangannya tidak bisa melihat,” katanya.
Butuh kesabaran dan ketekunan untuk melatih anak-anak tunanetra ini membaca saja. Sebab, mereka tidak mengenal huruf dan benda apapun karena buta dari lahir.
Pertama yang harus dilakukan adalah mengenalkan mereka dengan alat bantu menulis dan membaca.
”Sebelum dipakai kertas, ada alat bantu papan baca. Dikasih baut yang disusun sejajar dan rapat. Mereka dikenalkan dengan huruf melalui lobang-lobang yang ada di papan baca tersebut. Misalnya huruf A, dipasang satu baut. Menyerupai huruf braille,” katanya.
Untuk anak tersebut menghafal, semua huruf dalam tulisan braille, dibutuhkan waktu yang bervariasi. Setiap anak, menurutnya memiliki kemampuan dan daya tangkap berbeda.
”Tergantung bagaimana mereka belajar, dan kerajinan mereka. Ada yang seminggu, sudah bisa mengenal huruf dan menulisnya dalam huruf braille,” katanya.
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala