Ibu Ditangkap, Anak Ba'asyir Menangis
Selasa, 10 Agustus 2010 – 07:29 WIB
SUKOHARJO - Penangkapan pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Abu Bakar Ba"asyir benar-benar memukul keluarganya. Salah satu putra Ba"asyir, Ustad Abdurrochim tak kuasa menahan tangis kala menyampaikan tanggapan atas penangkapan ayah dan Aisyah Baraja, ibunya. Saat ditanya mengenai keberadaan kedua orang tuanya, Iim mengatakan sampai saat ini pihak keluarga belum menerima keterangan resmi. Bahkan, keberadaan sang ayah yang dikabarkan berada di Mabes Polri juga diketahuinya dari televisi. Apalagi, keberadaan ibunya, maupun anggota rombongan lainnya. "Hanya berita dari media. Sampai saat ini belum tahu ibu dimana. Belum ada pemberitahuan resmi. Karena itu, besok kami akan ke Jakarta untuk menemui ayah ibu, membawa mereka pulang dan meminta pembebasan dan dipulangkan ke rumah," imbuhnya.
Terutama kala menyebut polisi juga ikut mengamankan ibunya yang sudah tua dan dinilai tak nada sangkut-pautnya dengan tudingan Densus terhadap ayahnya. "Beliau (ibu, Red) sudah tua. Sudah tidak kuat menempuh perjalanan jauh. Kami minta segera dibebaskan. Sebab, tidak bersalah. Tidak ada kesalahan apa pun yang dilakukan ibu kami. Kenapa harus ikut diambil. Sungguh kelakuan yang sangat kami kecam, tidak berakhlak dan premanisme," tuturnya dengan isak tangis.
Baca Juga:
Dia menuturkan, ayah maupun ibunya dalam kondisi sakit saat ditangkap. Itulah yang membuat dia sangat mengkhawatirkan kondisi ibunya. Begitu juga ayahnya yang gampang kecapaian jika melakukan perjalanan jauh. "Beliau sudah tua dan sedang sakit, sudah tidak kuat berjalan jauh. Selama ini usai menempuh perjalanan jauh, sampai di rumah harus beristirahat lama," ujarnya.
Baca Juga:
SUKOHARJO - Penangkapan pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Abu Bakar Ba"asyir benar-benar memukul keluarganya. Salah satu putra
BERITA TERKAIT
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi