Ibu Hamil di India Membuat Rekaman Ini, Sembilan Hari sebelum Meninggal karena COVID-19
Hari Kamis (13/05) ada 350 ribu kasus baru dengan 4.200 kematian. Total angka kematian di India sekarang sudah melampaui 250 ribu orang.
Dr Harjit Singh Bhatti yang bekerja di rumah sakit penanganan COVID di New Delhi mengatakan angka mereka yang positif sekarang ini sangat mengkhawatirkan.
"Sekarang tingkat positifCOVID di India adalah sekitar 20 persen, namun jumlah tes sangat rendah, dan itu berarti masih banyak orang yang tidak diketahui hasilnya."
"Ketika ada banyak orang tidak terdeteksi, maka jelas mereka akan menularkan ke lebih banyak orang lagi jadi kita tidak bisa menguasai virus ini, virus yang bermutasi dengan cepat, dan sangat menular."
Banyak pakar kesehatan India tetap khawatir mengenai bagaimana varian virus yang ada menyebabkan tingginya kasus saat ini, termasuk varian asal Inggris dan varian India yang sudah bermutasi dua kali.
Kedua varian ini ditemukan dalam sebagian besar kasus di India dan juga negara tetangga Nepal yang menghadapi peningkatan kasus.
Pakar penyakit menular Sameer Dixit mengatakan tidak ada cukup penelitian yang dilakukan untuk mencoba mengerti bahwa perilaku varian India tersebut.
"Inggris sudah melakukan banyak penelitian dan menunjukkan bahwa varian itu sangat mudah menyebar, namun bukan berarti tingkat kematian lebih tinggi," kata Dr Dixit.
Seorang perempuan India berusia 34 tahun yang hamil tujuh bulan dan positif COVID-19 memohon agar pandemi ditangani dengan serius
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan