Ibu Hamil Positif Covid-19 Ditolak Petugas Klinik, Wali Kota Abdullah Meradang
jpnn.com, KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meradang atas ulah manajemen sebuah klinik di daerah itu menolak merawat ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Klinik yang menolak ibu hamil itu pun langsung mendapat teguran keras berupa surat peringatan (SP) satu.
"Kami tidak ingin main-main," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu (7/8).
Menurut Abdullah, jajarannya menemukan bahwa klinik tersebut diketahui menolak ibu hamil yang terkonfirmasi positif.
Oleh manajemen klinik, ibu hamil tersebut diminta pulang ke rumah. Padahal, kata Abdullah, jika warga sudah ada di klinik, maka dia harus dirawat.
Abdullah menyebut tindakan klinik kesehatan yang menolak ibu hamil yang positif kena Corona itu tidak manusiawi, sehingga layak untuk diberikan sanksi.
"Saya tidak mau seperti itu. Bukan apa-apa, ini masalah kemanusiaan. Ada ibu hamil ke klinik, dia mau periksa ada keluhan. Kalau sekarang positif biasa, karena pandemi ini di dunia, bukan hanya Kediri. Jadi, orang ke rumah sakit tahu-tahu kena, wajar, seharusnya diterima," tuturnya.
Dia juga memerintah seluruh rumah sakit di Kediri untuk menyediakan tempat isolasi bagi yang kena Covid-19. Untuk klinik, juga diminta untuk tidak menolak ibu hamil positif Corona.
Ulah sebuah klinik menolak merawat ibu hamil yang terkonfirmasi positif Coid-19 membuat Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar marah.
- Peduli Generasi Muda, BNI Lawan Stunting & Beri Bantuan kepada Ibu Hamil Kurang Gizi
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak
- 7 Minuman Lezat yang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil
- Viral Video Pembagian Bantuan Ibu Hamil di Bandung Cuma Dokumentasi Saja
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- Turun ke Masyarakat, Didin Sirojudin Membantu Balita dan Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi