Ibu-Ibu Ingin Ahok Dijadikan Mendagri
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Ahok Lovers mendatangi gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/4) pagi. Bersamaan dengan Hari Kartini, mereka membawa bunga mawar merah dan putih sebagai bentuk cinta terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Mereka terlihat mengantre agar bisa berfoto bersama Ahok -panggilan Basuki- sekaligus ingin mengucapkan terima kasih atas pelayanannya selama menjadi pemimpin DKI. Koordinator Ahok Lovers Florence mengatakan, sebenarnya mereka belum puas dengan kinerja petahana itu selama dua tahun memimpin DKI.
"Ini dalam rangka apresiasi kami ke Pak Ahok dan Djarot sebagai perempuan DKI. Kita mau ucapkan terima kasih. Kita sebenarnya belum puas Pak Ahok baru dua tahun memimpin DKI," ujar Florence di Balai Kota DKI.
Wanita yang kini menginjak 50 tahun itu mendoakan Ahok-Djarot agar bisa menempati posisi terbaik, meski kalah di Pilkada DKI 2017. “Satu bunga mawar ini tanda cinta kami buat Pak Ahok dan Djarot," kata Florence.
Menurutnya, Ahok merupakan rule model. Saat ditanya posisi yang pantas untuk Ahok setelah tidak menjadi Gubernur DKI, wanita berkebaya itu menginginkan jagonya tersebut bisa menjadi menteri dalam negeri ( Mendagri) menggantikan Tjahjo Kumolo.
"Kita ingin Pak Ahok menjadi Mendagri karena dia bisa jadi bos kepala daerah di seluruh Indonesia," harapnya.(uya/JPG)
Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam Ahok Lovers mendatangi gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/4) pagi. Bersamaan dengan Hari Kartini, mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat
- Mendagri Sebut Elen Setiadi jadi Pj Gubernur Terbaik Kedua se-Indonesia
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok