Ibu-Ibu...Ini 4 Langkah Cerdas Memilih Produk Makanan Kemasan
jpnn.com - JAKARTA - Mengawasi makanan berbahaya dan produk makanan kemasan kedaluwarsa tidak cukup hanya dilakukan pemerintah. Namun harus dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh masyarakat, sebagai konsumen.
"Peran masyarakat dalam pengawasan obat dan makanan sangat penting. Masyarakat diharapkan mampu menjadi konsumen cerdas yang teliti sebelum membeli dan mengonsumsi obat dan makanan," ujar Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Suratmono, Kamis (30/6).
Menurut Suratmono, ada empat langkah cerdas yang penting dilakukan masyarakat untuk memilih makanan kemasan yang sehat. Antara lain, memperhatikan dengan teliti nilai kandungan yang ada. "Kemudian selalu CekKIK," ujar Suratmono.
Saat ditanya CekKIK yang dimaksud, Suratmono menyebut cek kemasan. Artinya, sebelum membeli produk masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kemasan yang ada dengan teliti. Kemudian cek izin edar dan cek masa kedaluwarsa produk.
"Jika masyarakat memiliki informasi adanya obat dan makanan yang diduga melanggar peraturan seperti produk obat dan makanan rusak, kedaluwarsa, tanpa izin edar, atau dicurigai mengandung bahan berbahaya, dapat menghubungi Contact Center Halo BPOM di nomor 1-500-533," ujar Suratmono.
Selain menghubungi contact center, masyarakat juga dapat menyampaikan temuan lewat SMS ke nomor 0-8121-9999-533 dan email halobpom@pom.go.id, twitter @bpom_ri atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. (gir/jpnn)
JAKARTA - Mengawasi makanan berbahaya dan produk makanan kemasan kedaluwarsa tidak cukup hanya dilakukan pemerintah. Namun harus dilakukan secara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Bayi Tertukar di RSI Cempaka Putih Berawal dari Kejanggalan, Begini Ceritanya
- Yasonna Laoly Hadiri Pemeriksaan KPK
- Menteri BUMN Tunjuk KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono jadi Komut PTDI
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU
- PNBP 2024 Imigrasi Capai Rp 8,58 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga