Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sekaligus Perbaiki Bukit Soeharto
jpnn.com, BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, pemindahan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim, juga menargetkan untuk memperbaiki Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.
"Presiden memberikan arahan kepada saya bahwa dalam penyiapan pemindahan ibu kota ini justru kita sekaligus memperbaiki kawasan Tahura dan kawasan-kawasan konservasi untuk diperbaiki," kata Siti ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (27/8).
Menurut dia, terdapat ekosistem yang unik di Kalimantan Timur yakni Teluk Balikpapan yang masih memiliki hutan mangrove atau bakau.
Menteri LHK menilai dengan pengelolaan yang baik maka satwa-satwa dan habitatnya tetap terjaga.
Selain itu, Siti mengatakan pemerintah juga akan mendorong perbaikan lubang-lubang sisa tambang batu bara.
"Nanti kita sambil memperbaiki sisa lahan tambang. Bekas-bekas lubang-lubang tambang yang di Kaltim jumlahnya hampir 1.400 lubang, itu di sana saja," ujar Siti.
BACA JUGA: Ibu Kota Dipindah ke Kaltim, Begini Respons Gubernur Kalteng
Siti menegaskan perusahaan-perusahaan tambang batu bara tetap harus bertanggung jawab atas lubang-lubang bekas tambang itu.
Lokasi pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegarasekaligus untuk memperbaiki Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.
- PPPK 2024, Ahmad Usman: Kami Berupaya Memprioritaskan Honorer-THL Ikut Seleksi
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya
- CPNS 2024 PPU: Formasi Dokter Kosong Pelamar
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- Menteri Siti: Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Mendukung Visi Indonesia Emas 2045
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan