Ibu Kota Negara Lebih Pas Dipindah ke Yogyakarta
jpnn.com, JAKARTA - Rencana Presiden Jokowi memindah ibu kota negara dari Jakarta ke daerah luar Pulau Jawa, masih menjadi wacana.
Menurut SD Darmono, praktisi sekaligus pendiri President University ini, pemindahan ibu kota bukan di Palangkaraya. Dengan alasan terlalu besar ongkosnya sehingga tidak efisien.
Darmono malah menyarankan Yogyakarta sebagai lokasi yang pas. Mengingat, kawasannya sudah jadi dan para pejabat yang akan pindah pasti senang.
"Indonesia patut bersyukur karena diberikan seorang tokoh sekaliber Pak Jokowi. Beliau berani mengobrak-abrik tatanan yang ada dan seharusnya sudah dilakukan para pendahulunya," terang pendiri Jababeka ini dalam diskusi mengenai “Pandangan dan Masukan Tentang Pemindahan Ibu Kota Ditinjau Dari Aspek Ekonomi, Sosial, Politik, dan Lingkungan” besutan Senat Mahasiswa President University, Cikarang di Jakarta, Rabu (15/5).
BACA JUGA: Beredar Ajakan Tolak THR PNS, KASN: Mengapa Tidak Keluar Sekalian?
Urgensinya pemindahan ibu kota ini lantaran Jakarta sudah macet. Jakarta ibarat madu yang mengundang banyak semut. Meski begitu menurut Darmono, jika Jokowi benar-benar ingin memindahkan ibu kota, harus ada perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek dan menengah dipilih wilayah yang sudah siap dari sisi infrastrukturnya. Dia merekomendasikan Yogyakarta.
Sedangkan jangka panjangnya, Palangkaraya dijadikan kota industri sehingga bisa berkembang. Darmono memperkirakan, Palangkaraya bisa siap jadi ibu kota negara 50 tahun ke depan.
Pemindahan ibu kota jangan ke Palangkaraya karena dinilai terlalu besar ongkosnya sehingga tidak efisien.
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Ramai Keluhan Soal Miras, Sultan Minta Bupati dan Wali Kota Turun Tangan
- Dedi Budiono: Jangan Pernah Percaya Kalau Ada Orang yang Menjanjikan Diterima Sebagai CPNS
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- President University Sukses Cetak Tenaga Profesional di Bidang Teknik Mesin, Ini Faktanya