Ibu Kota Siaga Satu Banjir
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menetapkan status siaga 1 banjir di Ibu Kota.
Itu terjadi setelah ancaman hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Ibu Kota mulai awal Januari 2015 mendatang yang berisiko banjir. Meski saat ini hujan mulai turun tapi intensitasnya masih rendah.
Ketiga instansi tersebut, melakukan berbagai persiapan dan langkah mengantisipasi bencana banjir tahunan setiap musim penghujan tersebut. Guna mengecek kesiapan persolen dan peralatan, Polda Jaya bersama Kodam Jaya dan Pemprov DKI menggelar apel siaga banjir di Markas Polda (Mapolda) Metro Jaya, kemarin (17/11).
Selain dihadiri Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Unggun Cahyono, apel siaga banjir itu juga dihadiri Pangdam Jaya, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Sutomo, Plt Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Danjen Kopassus, Mayjen Doni Monardo.
”Sejumlah peralatan penanganan banjir kami gelar di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya ini guna menjelaskan soliditas antara Polri-TNI dan Pemprov DKI Jakarta kepada masyarakat dalam menangani banjir di Ibu Kota,” terang Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggun Cahyono kepada sejumlah wartawan usai apel siaga banjir, kemarin (17/11).
Peralatan itu di antaranya berupa alat search and rescue (SAR) seperti perahu karet, pelampung, perahu rakit dari jerigen, peralatan dapur umum, tenda darurat, alat komunikasi hingga peralatan menyelam dan penerangan umum. ”Semua peralatan ini milik Polri, TNI dan Pemprov DKI,” ujar Unggun juga.
Tidak hanya itu, sambung Unggun lagi, tiga instansi juga menggelar beberapa unit ambulans untuk mengevakuasi korban banjir dan kendaraan taktis guna menerjang kawasan banjir di DKI. "Dengan kerja sama Polisi, TNI dan Pemda DKI, akan lebih maksimal membantu warga yang terdampak banjir," tukasnya juga.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu juga mengaku, untuk penanganan pengungsi banjir akan diatur di tempat-tempat yang tidak mengganggu transportasi lalu lintas. ”Tempatnya masih dipersiapkan. Nanti akan kami tinjau lokasi-lokasi pengungsian yang tengah dipersiapkan itu,” ungkap Unggun juga.
Guna mengatasi banjir ini, disiagakan 14.500 personel yang terdiri dari kepolisian, Kopassus, Marinir dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Sosial.
”Kalau Brimob Polda Metro Jaya yang kami siagakan 10 SSK. Nanti juga akan di-back up Brimob Mabes Polri,” ungkap perwira tinggi Polri itu juga.
Sedangkan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan akan mengerahkan sekitar 4.500 personel guna menangani banjir Jakarta. "Nanti masing-masing instansi mengorganisir personelnya sendiri-sendiri. Mulai hari ini (kemarin, Red) kami siaga satu banjir di Ibu Kota. Apalagi alat perlengkapan dan sarana pendukung telah disiapkan,” ujarnya.
Agus juga menambahkan, minggu depan pihaknya akan menggelar apel besar siaga banjir yang di Lapangan Monumen Nasional (Monas). ”Sebelum apel itu kami sudah siap menghadapi banjir,” ungkapnya juga.
Mantan Danjen Kopassus itu juga mengatakan, dua pekan ini curah hujan mulai meningkat. Beberapa titik sudah ada genangan, seperti Kampung Pulo, Jakarta Timur.
”Ini peringatan dini penanganan banjir. Saya yakin dengan bersatunya semua unsur terkait, Jakarta lebih siap menangani banjir yang akan datang pada awal tahun depan. Bahkan kami sudah siap sejak saat ini,” ungkap juga perwira tinggi TNI AD tersebut.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi meski hujan mulai melanda Ibu Kota mulai akhir Desember 2014, tapi diprediksi puncak banjir di Jakarta bakal terjadi pada awal Januari 2015 mendatang. Karena saat itu intensitas hujan mulai tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ancaman banjir di Ibu Kota akan terjadi pada awal minggu ketiga Januari 2015 mendatang. Banjir juga diprediksi akan terjadi hingga awal Februari 2015. ”Akan ada penambahan daerah terdampak banjir di Jakarta,” ujarnya.
Dia menegaskan, prediksi banjir ancaman banjir lebih besar di Jakarta itu berdasar perkiraan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) terkait puncak hujan lebat yang akan terjadi minggu ketiga Januari 2015 sampai akhir minggu kedua Februari 2015.
BNPB sendiri memperkirakan, sebaran banjir 2015 di Jakarta akan terdampak pada 37 kecamatan, 125 kelurahan dan 634 RW yang ada di lima wilayah kotamadya di DKI. ”Dengan jumlah penduduk terdampak banjir sekitar 276.999 jiwa. Adapun penduduk berisiko tinggi banjir sebanyak 24.130 jiwa,” katanya juga.
Sementara itu, untuk wilayah terdampak banjir tahun 2015 mendatang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Catatan BNPB wilayah Jakarta Timur masih menjadi wilayah yang paling rawan banjir. Berdasarkan rekapitulasi data laporan Pusdalops BPBD tahun 2014, wilayah Jakarta Timur banjir akan menggenangi 10 kecamatan, 35 kelurahan, 168 RW dan 607 RT.
Sedangkan daerah rawan kedua adalah wilayah Jakarta Selatan dengan 10 kecamatan, 30 kelurahan, 83 RW dan 263 RT yang jadi daerah terdampak banjir. (cr3/ibl)
Wilayah Ibu Kota yang Terancam Banjir Awal 2015
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menetapkan status siaga 1 banjir di Ibu Kota. Itu terjadi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS