Ibu Liz Belum Puas, Inggris Minta Putin Dihukum Lebih Keras
Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dan menyebutnya sebagai "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menangkap nasionalis yang berbahaya.
Negara-negara Barat menyebut alasan Rusia itu sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. Barat pun telah menerapkan sanksi keras sebagai tanggapan terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
London telah memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia serta berjanji untuk melarang impor minyak Rusia dan melarang perusahaan Rusia meningkatkan utang dan ekuitas di pusat keuangannya.
Namun, pemerintah Inggris telah dikritik karena bergerak terlalu lambat dalam memberikan sanksi kepada sejumlah individu Rusia. Inggris mengatakan proses sanksi itu akan dipercepat begitu undang-undang baru mulai berlaku.
Truss diperkirakan akan meminta negara-negara "untuk meningkatkan tekanan global terhadap Putin".
"Kita harus melangkah lebih jauh pada sanksi untuk terus memperkuat dampak buruk (dari sanksi) -- Kita menginginkan situasi di mana mereka (Rusia) tidak dapat mengakses dana mereka, mereka tidak dapat melunasi pembayaran mereka, perdagangan mereka tidak dapat mengalir, kapal mereka tidak dapat berlabuh dan pesawat mereka tidak bisa mendarat," demikian yang akan disampaikan Truss. (ant/dil/jpnn)
Menteri luar negeri Inggris Liz Truss menilai Presiden Rusia Vladimir Putin belum cukup menderita atas perbuatannya di Ukraina
Redaktur & Reporter : Adil
- Vladimir Putin: Rusia Bukan Musuh Barat, Mari Bersahabat
- Tak Bisa Kirim Senjata, Jepang Bantu Ukraina Usir Rusia dengan Cara Ini
- Rusia Halangi Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Pendudukan di Ukraina
- Jatuhkan Sanksi Lagi, Jepang Sebut Rusia Tak Termaafkan
- Rusia Dipermalukan di Lyman, Kadyrov Minta Putin Gunakan Nuklir
- Properti Warga Rusia di Negara Ini Dibekukan, Nilai Totalnya Fantastis