Ibu Menlu ke Manila, Ini Kesulitan yang Dihadapi
jpnn.com - MANILA – Upaya pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan terus dilakukan.
Kemarin Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tiba di Manila untuk melakukan pendekatan kepada pemerintah Filipina. Bakal ada pertemuan khusus antara kedua pemerintahan untuk menyikapi kasus ini.
Kepada wartawan Jawa Pos Candra Wahyudi di Manila, First Secretary KBRI di Manila Basriana Basrul mengatakan, Indonesia akan bekerja sama dengan semua unsur di Filipina.
Langkah pertama yang dikedepankan adalah diplomasi. Karena itu, Menlu Retno memutuskan untuk datang langsung ke Manila.
’’Kami mencoba melakukan semua cara untuk menyelesaikan masalah ini,’’ kata Basriana di KBRI Manila kemarin.
Diplomat perempuan tersebut mengatakan, ini adalah kali pertama WNI menjadi korban penyanderaan kelompok separatis di Filipina Selatan.
Meski begitu, kasus serupa sejatinya sudah beberapa kali terjadi dan melibatkan warga negara asing. Di antaranya Jepang, Italia, Tiongkok, dan Malaysia.
Yang menyulitkan adalah mendeteksi keberadaan kelompok penyandera tersebut. Faksi separatis di Filipina Selatan ada banyak.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer