Ibu Menyusui di Tempat Umum, Bayi Rentan Kena Penyakit?
jpnn.com - Jika ditanya, kebanyakan ibu lebih memilih untuk menyusui bayinya di tempat yang kondusif. Jika menyusui di tempat umum tak bisa dihindari, tak sedikit ibu yang khawatir bayi akan terpapar kuman, sehingga rentan kena penyakit. Benarkah anggapan tersebut?
Pentingnya pemberian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa diberikan ibu kepada bayi. Komposisi ASI berubah setiap saat, sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika diberikan dengan baik dan benar sebagai makanan tunggal, ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh secara optimal hingga 6 bulan.
ASI mengandung makrofag, limfosit, dan antibodi yang dapat mencegah bayi terinfeksi penyakit tertentu. Pemberian ASI juga memiliki pengaruh biologis dan emosional yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan anak, begitu juga dengan mempererat ikatan (bonding).
Anjuran untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan, lalu dilanjutkan berbarengan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) hingga dua tahun terdengar mudah, tapi pada beberapa ibu bisa penuh tantangan. Dibutuhkan niat dan dukungan tanpa henti dari orang-orang di sekitar.
Isu utama menyusui di tempat umum: sosial dan kesehatan
Selama periode dua tahun tersebut, idealnya ibu tetap berada di rumah dan fokus mengurus bayi. Namun itu rasanya tak mungkin, karena ibu menyusui juga perlu perubahan suasana agar tidak bosan, atau ada keperluan lain di luar rumah, sehingga terkadang menyusui di tempat umum tak terelakkan.
Ada dua isu utama menyusui di tempat umum, yaitu isu sosial dan isu kesehatan. Mengenai isu sosial, hingga kini banyak yang masih menganggapnya terlalu vulgar atau tak pantas, sementara sebagian lainnya mendukung. Isu ini bisa diatasi dengan cara mengenakan penutup dada khusus (nursing cover) ketika menyusui di tempat umum.
Pilihan lainnya adalah dengan menyusui di ruangan khusus laktasi. Namun sayangnya, belum banyak gedung dan – atau – fasilitas umum yang memiliki ruangan khusus menyusui.
Pemberian ASI juga memiliki pengaruh biologis dan emosional yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan anak, begitu juga dengan mempererat ikatan (bonding).
- Tingkatkan Kualitas Air Susu Ibu dengan Mengonsumsi 6 Rempah Ini
- Plastik Hitam di Lantai Teras Rumah Warga Bogor Bikin Heboh
- Penemuan Orok Bayi dalam Kantong Plastik Menghebohkan Warga di Palembang
- Istri Kerja di Luar Kota, Suami Jual Bayi Rp 15 Juta
- Tingkatkan Kualitas Air Susu Ibu dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
- PP 28 Tahun 2024, Menyisakan Tantangan Kesehatan Bayi