Ibu Pengutil Cokelat Paksa Kasir Alfamart Minta Maaf, Sahroni Merespons Begini, Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus tindakan terduga seorang ibu pengutil cokelat di sebuah Alfamart di Cisauk, Tangerang Selatan, Banten.
Dia juga geram melihat tindakan perempuan yang menunggangi mobil mewah itu mengintimidasi dan mengancam kasir Alfamart agar minta maaf.
"Justru tindakan intimidasi (pelaku) kepada pegawai itulah yang sesungguhnya melanggar hukum dan harus diproses," ujar Sahroni dalam siaran persnya, Senin (15/8).
Sahroni juga melihat indikasi penyalahgunaan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam kasus tersebut.
"UU ITE jangan dipakai untuk menindas orang kecil," ujar Ahmad Sahroni dalam keterangan di Jakarta, Senin (15/8).
Pria pencinta mobil mewah itu mengingatkan kepada pihak kepolisian jangan sembarangan menerima laporan yang menggunakan UU ITE.
Sebab, kata dia, banyak kasus rakyat kecil justru ditindas dengan pasal-pasal di UU tersebut.
"Saya minta polisi tidak asal terima laporan soal ITE," ujar Sahroni, lantas minta polisi mengusut kasus yang dialami pegawai Alfamart tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram melihat tindakan perempuan yang menunggangi mobil mewah itu mengintimidasi kasir Alfamart.
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- Sahroni Minta Penyerangan Polres Tarakan oleh Oknum TNI Diusut Transparan
- Hakim yang Perberat Vonis Budi Said Banjir Pujian, Hotman Paris Siapkan Perlawanan
- Soal Razman Minta Maaf ke MA, Hotman Paris: Saya Kurang Yakin Diterima
- Anggap Sumut Darurat Narkoba, Sahroni Minta Polda hingga BNN Kerja Sama
- Dituding Suap Hakim, Hotman Paris: Preeettt