Ibu Shinta Mengingatkan Soal Terorisme Berbaju Agama

“Kebinekaan budaya Nusantara berakar dari kondisi geografis dan semangat masyarakat lokal yang berada di Nusantara,” katanya.
Berdasarkan hal itu, dia yakin apa yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia dalam menghadapi berbagai tekanan adalah menggali dan mengembangkan berbagai jejak peradaban bangsa.
Hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi dan sumber inspirasi dalam berperilaku.
Upaya yang dia paparkan merujuk salah satu metode yang dilakukan para intelektual dan ulama Nusantara dalam menjaga keragaman Nusantara.
Dia mengatakan para ulama menangkap hal-hal baru dengan selektif dan hanya memilih nilai-nilai yang baik, sembari menggali dan memelihara nilai-nilai lama yang bernuansa positif.
“Selanjutnya adalah kemampuan mereka untuk mengambil yang jernih dari tiap kebudayaan,” kata dia.
Dia mengatakan metode itu yang membuat tokoh Nusantara dapat menjaga keberagaman Indonesia tetap eksis dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global hingga saat ini.
“Menjaga keragaman itu dengan menerima secara kritis dan selektif dari luar, dan menggali serta mengembangkan berbagai potensi yang berada di dalam,” kata dia.(Antara/jpnn)
Ibu Shinta Nuriyah mengingatkan soal terorisme berbaju agama dan kapitalisme liberal dalam menjaga keragaman di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia