Ibukota Masih Daerah Rawan Keselamatan Anggota Polri
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Ibukota Jakarta masih merupakan daerah rawan bagi keselamatan anggota Polri.
Pada 2015, IPW mencatat, ada 15 peristiwa yang membuat satu polisi tewas dan 38 lainnya luka. Selain itu, di Jakarta tahun 2015 ini ada dua polisi yang bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.
"Jika dibanding 2014, angka ini menurun. Di 2014 di ibukota ada 12 peristiwa yang menyebabkan empat polisi tewas dan sembilan luka," katanya, Minggu (27/12).
Ia memaparkan, adapun daerah rawan lainnya bagi polisi adalah Jawa Barat dan Sulawesi Selatan yang tercatat masing-masing 4 peristiwa. Sedangkan Sulawesi Tengah dan Sumater Utara masing-masing tiga, Papua, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Gorontalo dua peristiwa.
Kemudian, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku, dan Nusa Tenggara Batrat satu peristiwa. "Aceh yang merupakan daerah rawan konflik justru di 2015 ini sangat aman. Tidak ada polisi yang tewas dan luka di Serambi Mekah ini," ujarnya.
Dia mengingatkan, masih tingginya angka kematian polisi saat menjalankan tugas ini perlu dicermati. Trennya mulai meningkat sejak lima tahun terakhir. Yang paling memprihatinkan adalah tren kematian polisi akibat bunuh diri dan ditembak rekannya sendiri. "Kasus ini menunjukkan bahwa psikologi sebagian anggota Polri sangat labil dan tidak mampu menahan emosi," kata Neta.
IPW berharap di 2016, jajaran Polri bisa lebih mawas diri, terlatih, peka, tidak emosional dan arogan, sehingga angka kematian polisi saat
bertugas bisa semakin menurun. "Yang lebih penting, di 2016 diharapkan tidak ada lagi sesama polisi saling serang atau polisi tembak polisi," tuntas penulis buku "Jangan Bosan Mengkritik Polisi" ini.
Seperti diketahui, IPW mencatat sepanjang 2015 sedikitnya 18 polisi tewas. Selain tewas, ada 74 polisi mengalami luka-luka. Penyebabnya cukup banyak. Antara lain karena korban pengeroyokan, ditembak begal, ditabrak, ditusuk, bentrok dengan TNI, bentrok sesama polisi, bunuh diri dan lainnya.
Namun, jumlah polisi tewas tahun ini turun dibanding sebelimnya. Menurut Neta, pada 2014 jumlah polisi tewas mencapai 41 orang dan luka 42 anggota. Pada 2013 ada 27 polisi tewas dan 72 luka.
Pada 2012 ada 29 poliisi tewas dan 14 luka. Sedangkan 2011 ada 20 polisi tewas. Di tahun 2014, polisi tewas akibat ditembak pelaku kriminal atau ditembak sesama polisi menduduki ranking tertinggi sebagai penyebab kematian polisi. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Ibukota Jakarta masih merupakan daerah rawan bagi keselamatan anggota Polri.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025