Ibunda Denny Indrayana Berbicara Tentang Putranya
SD Jualan Es Lilin, S3 jadi Loper Koran Australia
Senin, 17 Oktober 2011 – 02:02 WIB
Dua buah termos yang berisi es lilin dibawanya ke sekolah dengan menumpang angkot. Es kemudian dijual kepada teman-temannya di sekolah. ”Ibu tidak menyuruh loh, tapi Aden sendiri yang mau bantu,” kenang Titien.
Pulang sekolah termos pun kosong. Uang yang didapat dari hasil keringatnya itu diberikan sepenuhnya kepada sang Ibunda. Denny pun kata Titien, tak pernah sekalipun meminta hasil jerih payahnya itu kepada dirinya. ”Dari kecil anaknya memang sudah mandiri,” ucapnya.
Sebelum di SDN Mawar Banjarbaru, lelaki kelahiran 11 Desember 1972 itu dari kelas I sampai III di SD Manokwari Irian Jaya. Sementara TK-nya sendiri di Tunas Rimba di Kota Baru Pulau Laut. “Lulus SD di Banjarbaru kemudian melanjutkan sekolah di SMPN 2 Banjarbaru lalu di SMAN 1 Banjarbaru,” ucapnya.
Sekolah Denny berpindah-pindah karena sang Ayah, Acep Hidayat (60) bekerja di salah satu BUMN PT Perhutani II. Kini Acep menggeluti usahanya di Jakarta.
Ibunda Denny Indrayana tentu sangat bangga dengan apa yang dicapai oleh putranya sampai saat ini. Lantas bagaimana perjalanan hidup Denny sebelumnya?
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408