Ibunda Denny Indrayana Berbicara Tentang Putranya
SD Jualan Es Lilin, S3 jadi Loper Koran Australia
Senin, 17 Oktober 2011 – 02:02 WIB
Sejak SD, SMP dan SMA kata Titien, Denny selalu mendapatkan peringkat teratas. Kalau tidak juara satu, juara dua. Setelah lulus SMA, Denny kemudian mendaftar kuliah di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, namun pilihan pertamanya tidak di bidang hukum, melainkan bidang kedokteran. ”Pilihan pertama itu kedokteran. Kalau hukum itu pilihan ke tiga,” ujar Titien.
Pilihan utama gagal. Setelah Denny menjalani kuliah di bidang hukum, ternyata ia tidak terlalu suka dengan perkuliahan. Malah ia sangat menyukai organisasi-organisasi yang ada di UGM. Menariknya, walaupun sang aktivis itu kadang cuek dengan perkuliahannya, ia mampu lulus dalam waktu tiga setengah tahun. ”Waktu itu kalau tidak salah jadi lulusan termuda di UGM,” ujarnya.
Lulusan sarjana hukum dari Fakultas Hukum UGM 1995 itu kemudian melanjutkan studinya ke University Of Minesota di USA dan lulus 10 Mei 1997. Gelar master itu diperolehnya dengan menggunakan biaya sendiri. Denny kemudian pulang ke Indonesia dan langsung menjadi pengacara selama dua tahun di Jakarta.
”Dua tahun jadi pengacara kemudian ke Yogyakarta mengajar jadi dosen di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Berhenti di UMY kemudian menjadi dosen di UGM,” ucap Titien.
Ibunda Denny Indrayana tentu sangat bangga dengan apa yang dicapai oleh putranya sampai saat ini. Lantas bagaimana perjalanan hidup Denny sebelumnya?
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408