Ibunda Meninggal, IAS Dipastikan Absen di Sidang Praperadilan
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dipastikan tidak akan menghadiri sidang praperadilan yang akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (4/5) besok.
Di tengah gelaran dzikir untuk mempersiapkan praperadilan atas status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada dugaan kasus korups PDAM Kota Makassar, ia mendapatkan kabar kepergian orang yang dicintainya.
Menurut salah seorang kerabat IAS, menerima kabar duka kepergian sang ibu, usai melaksanakan salat magrib dan bersiap mengadiri pernikahan salah seorang kerabat.
”Pak IAS baru saja berpakaian dan akan ke acara pernikahan, namun karena kabar duka yang diterimanya, beliau sekeluarga langsung bertolak menuju bandara dan terbang menggunakan pesawat Garuda,” kata salah seorang kerabat IAS melalui pesan pendeknya seperti yang dilansir Fajar Online (Grup JPNN.com), Minggu (3/5).
IAS dipastikan tidak akan menghadiri sidang perdana praperadilan terhadap KPK, kemungkinan hanya diwakili oleh kuasa hukumnya.
Ibu Ilham Arief Sirajuddin, Siti Zohra meninggal dunia sekitar pukul 19.30 Wita, Minggu (3/5) di Makassar. Ia dikabarkan meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
Sebelumnya, IAS dijadwalkan akan menghadapi sidang perdana praperadilan atas kasus dugaan korupsi di PDAM Kota Makassar. Kepada sejumlah wartawan juga IAS mengatakan akan menghadiri persidangan tersebut. (hrm/awa/jpnn)
JPNN.com JAKARTA - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dipastikan tidak akan menghadiri sidang praperadilan yang akan digelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan