Ical Bakal jadi Musuh Bersama di Internal Golkar
Rabu, 18 April 2012 – 01:02 WIB

Ical Bakal jadi Musuh Bersama di Internal Golkar
JAKARTA - Niat Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden (capres) dengan cara menggelar Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) PG pada Juni mendatang, dianggap prematur dan kontraproduktif. Bahkan niat Ical -sapaan Aburizal- itu justru memicu konflik internal di Golkar.
Politisi senior PG, Zainal Bintang, menyatakan bahwa Rapimnasus yang akan digelar untuk menggiring 33 DPD I Golkar agar secara aklamasi mencapreskan Ical justru telah memicu "perang saudara". "Ini telah memicu "perang saudara" di internal Golkar yang melibatkan empat kubu. Yaitu kubu Ical, Kubu Akbar Tanjung, kubu Jusuf Kalla dan kelompok muda di bawah Hajrianto Tohari," kata Zainal saat dihubungi wartawan, Selasa (17/4).
Selain itu, Zainal juga menganggap langkah Ical tak taktis. Sebab, kericuhan di internal PG yang mengemuka ke publik justru merugikan mantan Menko Kesra itu dalam membangun simpati. "Faktanya ada perpecahan di dalam PG yang mengurangi kredibilitas Ical di masyarakat. Buktinya suara di internal PG juga tidak bulat mendukungnya," lanjutnya.
Ketua DPP Golkar di saat JK menjadi ketua umum itu mengingatkan bahwa di dalam tubuh Golkar sudah lama ada faksi-faksi yang kuat dan memiliki basis pendukung di daerah. Misalnya pendukung JK yang berasal dari simpatisan PG di Indonesia Timur dan kalangan NU. Ada pula faksi Akbar Tanjung yang didukung kalangan HMI. Sementara Hariyanto dan Priyo sebagai perwakilan kalangan muda Golkar memimili basis di kampus-kampus.
JAKARTA - Niat Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden (capres) dengan cara menggelar Rapat Pimpinan Nasional
BERITA TERKAIT
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia