Ical: Bangsa Ini Rindu Pemimpin yang Tegas
Rabu, 17 Agustus 2011 – 04:35 WIB
Ical juga menyoroti persoalan persatuan bangsa yang terindikasi mulai terkoyak dan keropos. Hal ini terlihat dari anak bangsa yang saling curiga, mudah diadu domba, dan selalu melihat negatif. “Interaksi sosial lebih diwarnai sikap saling curiga, sulit bekerjasama, mudah diadu domba, berita negatif lebih disukai ketimbang berita positif, serta tidak suka melihat orang maju,” katanya.
Ical mengatakan saat ini krisis kepercayaan begitu besar. Sehingga, apa pun yang dilakukan, bahkan hal-hal yang baik dan bermanfaat sekali pun tidak dipercaya dan selalu direspons negatif. “Kesemuanya itu menjadi pertanda esensi persatuan terkoyak dan keropos,” tegasnya.
Karena itu, di momen peringatan kemerdekaan ini, Ical mengajak seluruh anak bangsa kembali merajut rasa percaya. “Kami harus senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai dasar kehidupan bangsa, memperkuat modal historis dan modal sosial yang dimiliki bangsa kita, memupuk kembali rasa senasib sepenanggungan,” katanya.
Juga memperkokoh solidaritas, mengembalikan harapan dan cita-cita bersama, mengembangkan empati dan toleransi, menguatkan ikatan batin antar-sesama anak bangsa. Selain itu, Ical juga menghimbau agar komitmen untuk mengakhiri transisi politik dan memperkuat konsolidasi demokrasi dipertegas.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam pidato politiknya dalam rangka HUT ke-66 RI menyatakan bahwa rakyat saat ini sangat
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Survei CNN: Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim
- Dua Anggota DPR RI Menggugat Cak Imin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Ada Apa?
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- Herwyn Minta Pengawas Pemilu Terus Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Perkuat Kerja Bawaslu
- Tanggapi Polemik Rancangan Permenkes Kemasan Seragam, DPR: Lindungi Tenaga Kerja dan Petani Tembakau