Ical Bantah Halalkan Segala Cara Demi Langgengkan Jabatan
jpnn.com - JAKARTA - Jelang pembukaan Musyarawarah Nasional IX di Bali, Minggu (30/11) malam, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyempatkan berkicau melalui akun Twitter-nya soal berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya. Salah satunya mengenai tuduhan dirinya berambisi jadi ketum lagi.
"Soal tuduhan saya berambisi jadi ketum dengan menghalalkan segala cara, atau mengubah aturan agar menguntungkan saya, itu tidak benar," kicau Ical melalui akun pribadinya @aburizalbakrie, Minggu (30/11).
Dia meyakinkan bawa dirinya terdorong memimpin kembali Golkar karena mendapat dukungan dari DPD 1, DPD II dan juga sejumlah ormas.
"Saya tidak pernah ajukan diri atau kampanye jadi Ketum lagi. Tapi semua DPD I dan lebih dari 3/4 DPD II, juga 7 dari 10 ormas/sayap minta saya kembali pimpin Golkar," tulisnya.
Lebih lanjut Ical juga menyinggung kericuhan di kantor DPP Golkar antara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pro Yorrys Raweyai dengan massa AMPG versi Ahmad Doli Kurnia.
"Tentang Yoris yang berniat perbaiki Golkar saya sambut positif. Namun harus dilakukan dalam koridor dan tata cara partai. Yakni sesuai dengan AD/ART dan dilakukan melalui adu argumentasi intelektual, bukan adu kekuatan fisik atau dengan kekerasan," jelasnya.
Namun perlu diketahui juga, sambung Ical, bahwa Yoris bukanlah fungsionaris DPP karena itu dia tidak berhak masuk dan mengikuti sidang pleno DPP.
"Yoris juga klaim bawa massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Padahal dia bukan lagi ketum AMPG. Sebab ketum saat ini adalah @ahmadolikurnia," terangnya.
JAKARTA - Jelang pembukaan Musyarawarah Nasional IX di Bali, Minggu (30/11) malam, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyempatkan berkicau
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan