Ical Dianggap Tak Layak Pimpin Golkar Lagi Karena Sengsarakan Warga

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Lembaga Populi Center Nico Harjanto menilai karir politik Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical akan tersandung persoalan lumpur Lapindo yang belum tuntas. Menurut Nico, persoalan ini menunjukkan Ical tak lagi memiliki legitimasi moral karena membiarkan masyarakat sengsara.
Karenanya, Nico pun menegaskan Ical tak layak menjadi tokoh nasional karena persoalan lumpur Lapindo.
Beberapa hari lalu, korban lumpur Lapindo memblokir jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ratusan warga tersebut berasal dari areal peta terdampak yakni Desa Jatirejo, Siring, Renokenonggo Kecamatan Porong dan Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin.
Warga mengecam pemerintah yang tak bisa berbuat apa-apa terhadap Ical yang menurut mereka orang yang bertanggung jawab terkait meluapnya lumpur Lapindo. "Pemerintah seharusnya bisa memberikan penekanan atau bahkan membawa persoalan ini ke meja hijau," papar Nico, Selasa (11/5). Sebab, putusan pengadilan nantinya akan menekan Bakrie untuk membayar ganti rugi yang belum terselesaikan.
Nico menjelaskan hanya dengan menyelesaikan persoalan Lapindo, Ical akan mendapat pandangan positif di masyarakat. Penyelesaian persoalan ini akan mempengaruhi sepak terjangnya dalam kancah perpolitikan nasional. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Lembaga Populi Center Nico Harjanto menilai karir politik Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan