Ical Disarankan Cukup Jadi Kepala Keluarga
Kamis, 19 Januari 2012 – 20:39 WIB
“Rakyat harus menyadari hal ini. Seorang pemimpin tidak boleh tipis telinga, harus bijaksana dan siap dikritik. Kalau tidak mau dikritik jangan jadi pemimpin dan jangan dipilih, walaupun menurut saya Ical tidak berprospek, tapi rakyat perlu juga diingatkan,” katanya.
Sikap Ical yang mengambil langkah hukum terhadap pernyataan pihak lain dan membiarkan anak buahnya Bambang Soesatyo berbicara sesuka hati, menurut Iberamsjah itu menunjukkan Ical mau menang sendiri dan tidak konsisten.
"Saya sarankan, Ical cukup jadi kepala keluarga saja dan mengurungkan niatnya jadi presiden, karena seorang presiden harus siap dikritik dan tidak boleh tipis telinga. Ini tidak terlihat pada sikap Ical," ujar Iberamsjah lagi.
Menurut Iberamsjah, di satu sisi dia melaporkan secara hukum pernyataan Ramadhan. "Lah anak buahnya dia ngaku tidak ngurus, terus untuk apa dia urus anak buah orang lain?. Orang inkonsisten seperti ini pada akhirnya akan ketahuan kok oleh rakyat,” pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah menilai langkah somasi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) terhadap
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada