Ical Disarankan Mundur sebagai Capres
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mundur dari posisinya calon presiden dari partai warisan Orde Baru itu.
Pasalnya, berdasar hasil hitung cepat (quick count) perolehan suara Golkar dalam pemilu legislatif 9 April lalu jauh di bawah target yang ditetapkan yakni antara 22 hingga 27 persen.
"Hitung cepat pileg 9 April, menggambarkan perolehan suara Golkar 14 hingga 15 persen. Jika Ical tetap memaksakan diri, yang paling dirugikan adalah Partai Golkar. Karena itu, untuk kebaikan Golkar, saya menyarankan Aburizal Bakrie mundur dari capres," kata Arbi Sanit, saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4).
Menurut Arbi, jika Ical tidak mundur, partai-partai lain tidak mungkin berkoalisi dengan Golkar. “Ical kejepit dari dalam dan luar partai,” tegas Arbi Sanit.
Menanggapi sikap Ical yang tetap akan maju, Arbi Sanit menegaskan, hal itu hanya akan berakibat fatal, bukan saja bagi Ical sendiri, tetapi juga bagi Partai Golkar.
"Sikap ini mencerminkan kegagalan dua kali. Pertama gagal dalam mencapai target suara yang dicanangkan sendiri, dan kedua gagal dalam proses pencapresan nanti,” imbuhnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mundur dari posisinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi
- Ibas Tekankan Pentingnya Penguatan SDM Lewat Pendidikan Konstitusi yang Masif dan Menarik
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Di MK, Kubu Petrus Omba Sebut Dalil Gugatan Seharusnya Selesai di Bawaslu atau PTUN
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar