Ical: Hentikan Intrik dan Fitnah!
Kamis, 09 Februari 2012 – 18:47 WIB
Dia mengajak agar politisi tidak menggunakan intrik dan fitnah. "Ide dan gagasan harus menjadi instrumen berpolitik. Hentikan intrik dan fitnah," kata Ical.
Baca Juga:
Menurut Ical, perubahan politik saat ini masih menyisakan sejumlah problem baik dalam format maupun praktik ketatanegaraan. "Meskipun kita saat ini menganut sistem presidensial namun dalam prakteknya warna parlementarianisme juga masih terasa cukup kuat. Padahal, secara konseptual maupun praktik politik, keduanya tidak kompatibel."
Partai Golkar berpendapat bahwa untuk memperkuat sistem presidensial sebagaimana diatur UUD 1945, dan agar penyelenggaraan pemerintahan efektif, produktif, serta terciptanya stabilitas checks and balaces, penyederhanaan sistem kepartaian secara alamiah mutlak diperlukan.
"Dengan demikian, penetapan parliamentary threshold sebesar 5 persen, sebagaimana yang diperjuangkan Golkar, sebenarnya merupakan kebutuhan bersama," tegas mantan Menko Perekonomian dan Menko Kesra itu.
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, Partai Golkar sejak awal konsen dengan prinsip-prinsip demokrasi yang benar, bukan
BERITA TERKAIT
- Penting, Membersihkan Ruang Publik dari APK Setelah Masa Kampanye
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
- KPU Sumsel Optimistis Distribusi Surat Suara Rampung Sebelum Pemungutan Suara
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani